Prime Day

Como cliente Amazon Prime obtén 3 meses de Audible gratis

Diseño de la portada del título Mereka Bilang Ada Toilet di Hidungku

Mereka Bilang Ada Toilet di Hidungku

Muestra
Suscríbete ahora Prueba gratis durante 30 días
Oferta válida hasta el 12 de diciembre de 2025 a las 23:59 h.
Después de los 30 días, 9,99 €/mes. Cancela tu siguiente plan mensual cuando quieras.
Ahorra más del 90% en tus primeros 3 meses.
Escucha todo lo que quieras de entre miles de audiolibros, podcasts y Audible Originals incluidos.
Escucha cuando y donde quieras, incluso sin conexión.
Sin compromisos. Cancela mensualmente.
Disfruta de forma ilimitada de este título y de una colección con 90.000 más.
Escucha cuando y donde quieras, incluso sin conexión.
Sin compromiso. Cancela tu siguiente plan mensual cuando quieras.

Mereka Bilang Ada Toilet di Hidungku

De: Ruwi Meita
Narrado por: Dina Amalina
Suscríbete ahora Prueba gratis durante 30 días

Paga 0,99 € por los primeros 3 meses y 9,99 €/mes después. Posibilidad de cancelar cada mes. Oferta válida hasta el 12 de diciembre de 2025.

Después de los 30 días, 9,99 €/mes. Cancela cuando quieras.

Compra ahora por 3,99 €

Compra ahora por 3,99 €

3 meses por 0,99 €/mes Oferta válida hasta el 12 de diciembre de 2025. Paga 0,99 € por los primeros 3 meses y 9,99 €/mes después. Se aplican condiciones.Empieza a ahorrar

Acerca de este título

Setiap hari Imalovix menjadi bahan olok-olok karena statusnya sebagai anak rahim asli. Pada zaman itu, anak-anak rahim asli dianggap kelas bawah karena kualitasnya jauh dibanding anak-anak rahim kaca yang merupakan anak unggulan, terbaik, dan kebal terhadap virus. Imalovix tidak bisa mengelak karena dia memiliki tanda lahir di bagian yang tak bisa ia sembunyikan: mata.

Suatu hari, kakeknya memberikan sebuah jurnal yang ditulis seribu tahun lalu oleh seorang gadis bernama Kecubung. Seperti Ima, Kecubung memiliki tanda lahir di hidungnya dan itu membuatnya juga diolok-olok. Dengan kemarahan karena merasa dikasihani, Imalovix mengembalikan jurnal itu kepada kakeknya.

Namun, kemarahan itu justru menimbulkan kedukaan lain, hingga Imalovix pun berharap bisa mendapatkan jurnal itu kembali.

Ada bagian dalam kehidupan ini yang harus tetap berjalan alami, dan ilmu pengetahuan tidak selamanya menjadi sebuah jawaban.

Please note: This audiobook is in Indonesian.

©2022 Storyside (P)2022 Storyside
Fantasía
No hay reseñas aún